ANALIS : Strategi Trading Dengan Pilihan Pada Tenor Panjang, Disarankan

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan dengan masih didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah serta imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan.

Pada perdagangan kemarin, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup dengan penurunan pada level 1,543% dari posisi penutupan di akhir pekan di level 1,60% setelah sempat libur di awal pekan.

Penurunan imbal hasil dari US Treasury didorong oleh faktor data bahwa industri jasa di Amerika tumbuh di bawah estimasi serta ekspansi terendahnya dalam enam tahun terakhir memudarkan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan penurunan di level -0,107% dari posisi -0,05% setelah adanya sinyal dari Bank Sentral Eropa untuk memperpanjang stimulus moneter di tengah lambatnya pemulihan ekonomi di kawasan Uni Eropa.

Sedangkan imbal hasil surat utang Jepang kembali ditutup naik pada level -0,023% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,038%.

"Faktor eksternal tersebut serta didukung oleh peluang penguatan nilai ukar rupiah akan menjadi katalis positif bagi perdagagan Surat Utang Negara pada hari ini," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Ditambahkan, secara teknikal, harga Surat Utang Negara yang berada pada tren kenaikan akan kembali membuka peluang harga Surat Utang Negara untuk mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.

"Di tengah tren kenaikan harga, kami menyarankan kepada investor untuk memanfaatkan kondisi tersebut dengan melakukan strategi trading dengan pilihan pada tenor panjang yang memberikan potensi kenaikan harga yang lebih besar," ujarnya.

Adapun pilihan seri masih pada FR0071, FR0052, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067.