Imbal Hasil SUN di Perdagangan Kemarin Turun, Penguatan Rupiah Jadi Katalis
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 5 September 2016 kemarin, mengalami penurunan didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah di tengah memudarnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 5 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor panjang.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 3 - 6 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 3 - 15 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 3 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 15 - 30 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 10 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 100 bps.
Dalam laporan riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (6/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan di awal pekan kemarin, didorong oleh faktor memudarnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika setelah data sektor tenaga kerja Amerika di bulan Agustus 2016 yang disampaikan pada akhir pekan, tumbuh di bawah perkiraan analis.
Hal tersebut mendorong investor untuk kembali melakukan pembelian Surat Utang Negara yang sempat mengalami koreksi sejak sepekan terakhir, sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
"Selain itu, kenaikan harga Surat Utang Negara juga didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditengah pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang global," jelas I Made.
Secara keseluruhan, lanjut I Made, kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 4 bps pada level 6,59%; imbal hasil seri acuan tenor 10 tahun sebesar 5 bps pada level 6,87%; imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun sebesar 4 bps pada level 7,21% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun sebesar 3 bps pada level 7,31%.

