Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS juga Turun
Pasardana.id - Dalam laporan riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (6/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, di perdagangan Surat Utang Negara pada hari Senin (5/9/2016) kemarin, penurunan imbal hasil juga terjadi pada Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika meskipun penurunan imbal hasil tidak didapati pada keseluruhan seri, dimana pada tenor pendek justru terlihat mengalami kenaikan.
"Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 2 bps pada level 2,156% setelah mengalami koreksi harga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-26 mengalami penurunan sebesar 4 bps pada level 3,375% didorong oleh kenaikan harga sebesar 35 bps dan imbal hasil dari INDO-46 yang ditutup dengan mengalami penurunan sebesar 1 bps pada level 4,40% yang didorong oleh adanya kanaikan harga sebesar 20 bps," papar I Made.
Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin cukup tinggi dengan didominasi oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072.
"Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 20 tahun tersebut diperdagangkan senilai Rp1,52 triliun dari 86 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 109,57%," jelasnya.
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi volume perdagangan yang dilaporkan sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp1,06 triliun.
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap II Tahun 2016 Seri A (BEXI03ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp215 miliar dari 5 kali transaksi. Obligasi korporasi dengan peringkat "idAAA" dan akan jatuh tempo pada 5 September 2017 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 100,01% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,239%.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang global, imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan bervariasi, dimana untuk imbal hasil US Treasury yang tidak mengalami perbahan dikarenakan hari libur nasional.
Adapun untuk imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level -0,052% dari posisi penutupan di akhir pekan pada level -0,045%. Sedangkan imbal hasil surat utang Jepang kembali ditutup dengan kenaikan pada level -0,012% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,038%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 91,00 pts 0,69% pada level 13156,00 per dollar Amerika.
Bergerak pada kisaran 13136,00 hingga 13225,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mengalami penguatan sejak awal perdagangan seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika.
Data sektor tenaga kerja Amerika di bulan Agustus 2016 yang tumbuh di bawah perkiraan mendorong pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang global setelah sebelumnya sempat menguat yang disebabkan oleh meningkatnya spekulasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.
Penguatan mata uang regional terhadao dollar Amerika dipimpon oleh Won Korea Selatan (KRW) dan diikuti oleh nilai tukar rupiah serta Yen Jepang (JPY).

