Akhir Pekan Lalu, Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Naik Pada Keseluruhan Tenor
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan kemarin, Jumat (2/9/2016), masih bergerak dengan mengalami kenaikan yang terjadi pada keseluruhan tenor.
Imbal hasil dari INDO-20, INDO-26 dan INDO-46 masing - masing mengalami kenaikan sebesar 2 bps pada level 2,159%; 3415% dan 4,414% setelah masing - masing mengalami koreksi harga yang berkisar antara 10 - 40 bps.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Koreksi harga tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya persepsi resiko Surat Utang Indonesia yang tercermin pada kenaikan CDS 5 Tahun pada level 148,31 bps,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp9,25 triliun dari 35 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan, volume perdagangan yang dilaporkan mencapai Rp4,20 triliun.
Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp1,811 triliun sekaligus menjadi Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan yaitu sebanyak 76 kali transaksi. Obligasi Negara seri acuan tenor 10 tahun tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 110,34% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,92%.
Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR008 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp357,94 miliar dari 35 kali transaksi di harga rata - rata 104,26% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,45%.
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,10 triliun dari 33 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Bumi Serpong Damai Tahap II Tahun 2013 (BSDE01CN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar sekaligus menjadi yang paling sering diperdagangkan, yaitu senilai Rp215 miliar dari 16 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "idAA-" dan akan jatuh tempo pada 5 Juni 2018 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 99,91% dengan tingkat imbal hasil sebesar 8,43%.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada akhir pekan kemarin ditutup menguat sebesar 22,00 pts (0,17%) pada level 13247,00 per dollar Amerika. Bergerak pada kisaran 13219,00 hingga 13280,00 per dollar Amerika dengan kecenderungan mengalami penguatan seiring dengan penguatan nilai tukar mata uang regioanl terhadap dollar Amerika setelah data indeks manufaktur Amerika (ISM Manufacture Index) di bulan Agustus 2016 mengalami kontraksi memudarkan spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika pada pertemuan di bulan September 2016.
Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional diikuti dengan Peso Philippina (PHP) dan Rupee India (INR).

