Volume Perdagangan SUN pada Perdagangan Kemarin Rp13,51 Triliun dari 31 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin tercatat masih cukup besar, yakni senilai Rp13,51 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp7,20 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp4,56 triliun dari 41 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 110,18% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,94%,ââÅ¡¬ jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Ditambahkan, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,17 triliun dari 26 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 Seri A (DILD02A) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp380 miliar dari 7 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "idA-" dan akan jatuh tempo pada 29 Juni 2019 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 100,77% dengan tingkat imbal hasil sebesar 10,42%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup melemah sebesar 15,00 pts (0,12%) pada level 12972,00 per dollar Amerika di tengah bervariasinya arah pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Bergerak pada kisaran 12939,00 hingga 130001,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah mengalami penguatan sejak awal hingga pertengahan sesi perdagangan.
Namun demikian, sejak pertengah hingga berakhirnya sesi perdagangan, nilai tukar rupiah terlihat mengalami pelemahan. Mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika diantaranya adalah Yen Jepang (JPY), Rupee India (INR) dan Dollar Singapura (SGD). Adapun mata uang regional yang mengalami penguatan terhadap dollar diantaranya adalah Ringgit Malaysia (MYR), Dollar Taiwan (TWD) dan Yuan China (CNY).

