ANALIS : Bakal Ramai Aksi 'Window Dressing'

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan setelah mengalami koreksi dalam dua hari perdagangan terakhir di tengah aksi window dressing oleh para pelaku pasar seiring dengan berakhirnya kuartal III 2016.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pelaku pasar pada perdagangan hari ini kami perkirakan akan melakukan aksi window dressing agar portofolio mereka di akhir kuartal III 2016 akan menampilkan kinerja yang cukup baik, sehingga hal tersebut akan berdampak positif terhadap pasar keuangan di dalam negeri, termasuk di pasar Surat Utang NegaraââÅ¡¬ terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Selain itu, lanjut I Made, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan didorong oleh faktor penurunan imbal hasil surat utang global di tengah koreksi yang terjadi pada pasar saham, yang akan mendorong investor untuk masuk ke instrumen yang lebih aman.

Asal tahu saja, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun di perdagangan kemarin, ditutup dengan kondisi turun pada level 1,555% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,573%. Hanya saja imbal hasil surat utang Jerman (Bund) ditutup naik pada level -0,117% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,147%, begitu juga dengan imbal hasil surat utang Jepang yang ditutup naik pada level -0,085% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,095% setelah keputusan dari negara - negara anggota OPEC yang sepakat untuk mengurangi pasokan, yang akan mendorong terjadinya inflasi di kawasan Eropa dan Jepang sehingga target inflasi dapat tercapai.

Sedangkan secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada area konsolidasi sehingga arah pergerakan harga akan cenderung terbatas dengan perubahan harga yang masih bervariasi.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Seiring dengan terbatasnya pasokan Surat Berharga Negara di kuartal IV 2016, maka kami sarankan kepada investor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang belum memenuhi peraturan OJK untuk minimum penempatan di Surat Berharga Negara untuk mengikuti lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang akan diadakan oleh pemerintah pada hari Selasa pekan depan, dimana pemerintah berencana untuk menerbitkan SBSN senilai Rp3 triliun,ââÅ¡¬ paparnya.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Selain itu investor dapat melakukan pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder apabila harganya kembali mengalami koreksi pada perdagangan hari ini,ââÅ¡¬ tandas dia.