Volume Perdagangan SUN Pada Perdagangan Kemarin Senilai Rp8,69 Triliun Dari 32 Seri
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (22/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin cukup besar, yakni senilai Rp8,69 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,11 triliun.
"Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,24 triliun dari 46 kali transaksi dengan harga rata - rata 106,14% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,731%," jelas I Made.
Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR008 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp175,81 miliar dari 44 kali transaksi di harga rata - rata 103,97% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,55%.
Lebih lanjut diungkapkan, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp269,58 miliar dari 20 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 (PNBN04SB) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp124 miliar dari 12 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 101,90% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 8,71%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami penguatan terbatas sebesar 8,00 pts (0,06%) pada level 13137,00 per dollar Amerika. Bergerak pada kisaran 13122,00 hingga 13178,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan pada awal hingga pertegahan sesi perdagangan.
Namun demikian, pada akhir perdagangan, nilai tukar rupiah terlihat menguat terhadap dollar Amerika di tengah penguatan mata uang Yen Jepang (JPY) merespon hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) yang diperkirakan akan lebih fleksibel dalam mengeluarkan kebijakan moneternya guna mendorong laju inflasi sebagaimana yang diharapkan.
Adapun mata uang regional yang mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin diantaranya adalah Dollar Taiwan (TWD) dan Peso Philippina (PHP).

