Volume Perdagangan SUN Kemarin Catat Transaksi Senilai Rp7,28 Triliun Dari 40 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp7,28 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya.

Adapun volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan pada perdagangan tercatat sebesar Rp2,76 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0053 masih menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,22 triliun dari 29 kali transaksi di harga rata - rata 106,84% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,57%,ââÅ¡¬ jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (8/9/2016). 

Secara keseluruhan, lanjut I Made, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan tenro 5 tahun sebesar 1 bps di level 6,596%.

Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun terlihat mengalami kenaikan imbal hasil yang kurang dari 1 bps masing - masing di level 6,856%; 7,199% dan 7,302%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,40 triliun dari 48 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Tahap I Tahun 2016 Seri B (SANF02BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp300 miliar dari 6 kali transaksi.

Obligasi dengan peringkat "idAA-" dan akan jatuh tempo pada 9 Juni 2019 tersebut diperdagangkan pada level 100,00% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 8,99%.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin kembali ditutup dengan penguatan seiring dengan penguatan mata uang regioanl terhadap dollar Amerika setelah data sektor jasa di Amerika tumbuh di bawah perkiraan, memudarkan ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate di bulan September 2016.

Rupiah ditutup menguat sebesar 42,00 pts (0,32%) pada level 13085,00 per dollar Amerika setelah sepanjang sesi perdagangan bergerak pada kisaran 13042,00 hingga 13119,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebutsejalan dengan tren penguatan mata uang regional dimana penguatan tersebut dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) serta diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Ringgit Malaysia (MYR).