Persepsi Resiko Masih Meningkat, Imbal Hasil SUN Bergerak Bervariasi
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 15 September 2016 kemarin, bergerak bervariasi dengan kecenderungan masih mengalami kenaikan imbal hasil di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor menengah dan panjang yang masih mengalami kenaikan imbal hasil,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 2 - 15 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5 - 7 tahun) mengalami kenaikan yang kurang dari 1 bps dengan adanya koreksi harga terbatas berkisar antara 2 - 5 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 40 bps.
Sementara itu, dari perdagangan suat utang global, imbal hasilnya pada perdagangan kemarin cenderung mengalami penurunan.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 1,691% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,698% meskipun sempat berada di atas level 1,72% pada perdagangan di hari Kamis (15/9/2016).
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup naik pada level 0,029% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,020% dan imbal hasil surat utang Jepang yang ditutup turun pada level -0,043% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,026%.
Lebih lanjut diungkapkan, pergerakan harga Surat Utang Negara cukup bervariasi pada perdagangan kemarin, dimana kenaikan harga dipengaruhi oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta surplus neraca perdagangan di bulan Agustus 2016.
Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa di bulan Agustus 2016 surplus neraca perdagangan sebesar US$290 juta yang didapatkan dari nilai ekspor yang sebesar US$12,63 miliar sementara itu nilai ekspor yang sebesar US$12,34 miliar. Dengan adanya surplus tersebut, maka sepanjang tahun 2016 telah terjadi surplus neraca perdagangan sebesar US$4,38 miliar.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hal tersebut menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder setelah pengumuman tersebut disampaikan,ââÅ¡¬ terang I Made.
Hanya saja, lanjut I Made, persepsi resiko yang masih meningkat yang tercermin pada kenaikan angka CDS menyebabkan beberapa investor untuk masih melakukan penjualan Surat Utang Negara yang berakibat pada terkoreksinya harga beberapa seri Surat Utang Negara.

