Perdagangan Akhir Pekan Kemarin : Harga SUN Berdenominasi Dollar AS Juga Ikut Naik
Pasardana.id - Kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan kemarin, juga didapati pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, meskipun kenaikan harga yang terjadi masih terbatas.
Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin (19/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menyebutkan bahwa, kenaikan harga tersebut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil dari INDO-26 sebesar 3 bps pada level 3,455% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 25 bps dan imbal hasil dari INDO-46 yang mengalami penurunan sebesar 2 bps pada level 4,509% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 30 bps.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun untuk imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan terbatas kurang dari 1 bps pada level 2,280%,ââÅ¡¬ ungkap I Made.
Sementara itu, volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp9,08 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya yang senilai Rp13,95 triliun.
Adapun untuk seri acuan, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp3,26 triliun.
Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,69 triliun dari 37 kali transaksi diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 yang sebesa Rp1,16 triliun dari 49 kali transaksi. Sementara itu, Sukuk Negara Ritel seri SR007 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp241,83 miliar dari 12 kali transaksi.
Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp669,50 miliar dari 21 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 (WSKT02CN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp310 miliar dari 2 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "idA-" dan akan jatuh tempo pada 10 Juni 2019 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 100,15% dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,18%.
Adapun nilai tukar rupiah pada perdagangan di akhir pekan ditutup menguat pada level 13155,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan sebesar 20,00 pts (0,15%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Bergerak pada kisaran 13091,00 hingga 13163,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan dan memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hanya saja, sepanjang pekan kemarin, nilai tukar rupiah cenderung bergerak melemah di tengah spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika mendorong menguatnya mata uang dollar terhadap mata uang regional termasuk terhadap nilai tukar rupiah,ââÅ¡¬ tandas I Made.

