Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Turun

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (22/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 21 September 2016 kemarin, masih bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1,6 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terlihat pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 2 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 4 - 6 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5 - 7 tahun) terlihat mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 4 - 20 bps. Sedangkan untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun), tingkat imbal hasilnya mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 3 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 40 bps.

Lebih lanjut, I Made menjelaskan, harga Surat Utang Negara yang masih terlihat mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) pada kisaran 0,25% - 0,50% meskipun terdapat perbaikan dari indikator ekonomi Amerika.

Selain itu, kenaikan harga Surat Utang Negara juga didorong oleh spekulasi bahwa Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan seiring dengan terkendalinya laju inflasi serta memberikan stimulus guna menjaga target pertumbuhan ekonomi.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hanya saja kenaikan harga yang terjadi masih terbatas, seiring dengan meningkatnya persepsi resiko yang tercermin pada kenaikan angka CDS, jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Hal tersebut berdampak terhadap aktivitas perdagangan di pasar sekunder yang relatif bergerak pada rentang perubahan harga yang terbatas,ââÅ¡¬ terang I Made.

Secara keseluruhan, lanjut dia, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 1 bps di level 6,731% dan 7,375%.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun masing - masing imbal hasilnya mengalami penurunan sebesar 2 bps pada level 6,937% dan 7,261%,ââÅ¡¬ tandas dia.