Inflasi Rendah Jadi Katalis Penurunan Imbal Hasil SUN di Perdagangan Kemarin
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 1 September 2016 kemarin, bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didukung oleh terkendalinya laju inflasi di bulan Agustus 2016.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 3,7 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 3 - 8 bps yang didorong oleh adanya kenaikan yarga yang sebesar 5 - 25 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan yang berkisar antara 3 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 15 - 20 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 5 tahun) cenderung mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 55 bps.
Dalam laporan riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (2/9/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, bahwa kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin didukung oleh terkendalinya laju inflasi di bulan Agustus 2016.
Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa di bulan Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,02% yang dipengaruhi oleh adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,68% dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,02%.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,41%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,41%; kelompok sandang 0,40%; kelompok kesehatan 0,39%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,18%.
Sementara itu, konsensus analis menjelang pengumuman inflasi memperkirakan bahwa di bulan Agustus 2016 akan terjadi inflasi sebesar 0,02%.
Dengan laju inflasi tersebut, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Agustus/YTD) 2016 sebesar 1,74% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,79%.
"Terkendalinya laju inflasi hingga bulan Agustus 2016 tersebut membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan, sehingga pelaku pasar merespon positif terhadap data inflasi tersebut," jelas I Made.
"Selain itu, aksi beli oleh investor didorong oleh cukup menariknya tingkat imbal hasil Surat Utang Negara setelah sempat mengalami koreksi harga dalam beberapa hari terakhir," sambungnya.
Secara keseluruhan, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 5 bps di level 6,70% untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun, di level 7,04% untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun, di level 7,32% untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun dan di level 7,40% untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun.

