Harga Emas Berjangka Turun Terimbas Positifnya CPI

foto: istimewa

Pasardana.id - Harga emas berjangka yang diperdagangkan di COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penurunan pada Jumat (16/9/2016). Seperti dilaporkan Xinhua, harga emas untuk pengiriman Desember turun US$7,80, atau sekitar 0,59 persen, menjadi US$1.301,20 per ons.

Harga emas berjangka turun setelah laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menunjukkan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) meningkat 0,2 persen pada Agustus, melebihi ekspektasi. Terhadap bulan yang sama tahun lalu, kenaikan yang terjadi sebesar 1,1 persen.

Para analis mencatat bahwa sebagian besar penghitungan menunjukkan terjadi peningkatan harga. Kondisi tersebut mendukung Federal Reserve Amerika Serikat untuk meningkatkan tingkat suku bunga, sesuai dengan dua tugas utama bank sentral AS, yaitu menjaga tingkat pekerjaan dan inflasi dalam kendali.

Menurut instrumen Fedwatch CME Group, probabilitas saat ini peningkatan suku bunga The Fed dari 0,50 menjadi 0,75 pada September adalah 15 persen, pada November  22 persen, sedangkan pada Desember adalah 52 persen.

Para analis percaya bahwa The Fed berniat untuk menyerap kelebihan dana cadangan sebesar US$2,5 triliun. Seiring membaiknya perekonomian AS, sektor perbankan semakin berani mengambil resiko dan melepas dana cadangan mereka, menyebabkan uang tunai membanjiri pasar sehingga memicu inflasi.

Harga emas berjangka juga terpengaruh menguatnya dolar AS. Indeks dolar AS menguat 0,84 persen menjadi 96,08. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat, harga emas berjangka pada umumnya turun.

Dalam perdagangan di COMEX, harga perak untuk pengiriman Desember turun 17,9 sen, atau sekitar 0,94 persen, menjadi US$18,862 per ons. Harga platinum untuk pengiriman Oktober merosot US$16,20, atau sekitar 1,57 persen, menjadi US$1.017,6 per ons.