Volume Perdagangan SUN di Akhir Pekan Tercatat Rp6,72 Triliun Dari 39 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp6,72 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,08 triliun.

"Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp781,77 miliar dari 28 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 110,45% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,91%," ungkap analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Adapun Project Based Sukuk seri PBS006 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp530 miliar dari 2 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 105,775% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,59%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp583 miliar dari 41 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

"Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap II Tahun 2015 Seri A (BBTN02ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp140 miliar dari 4 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "idAA+" dan akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2019 tersebut diperdagangkan di harga rata - rata 10,00% dengan tingkat imbal hasil sebesar 8,19%," papar I Made, lebih lanjut.

Sementara imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup pada level 1,666% setelah sempat menyentuh level 1,69%.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup dengan kenaikan pada level 0,029% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,01%.

Sementara itu, imbal hasil surat utang Jepang ditutup pada level -0,014% setelah sempat berada di atas level 0,02% pada perdagangan di hari Senin.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada akhir pekan ditutup dengan pelemahan sebesar 45,00 pts (0,34%) pada level 13108,00 per dollar Amerika seiring dengan pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika.

Bergerak pada kisaran 13065,00 hingga 13132,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan.

Pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) serta diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Ringgit Malaysia (MYR).