London FTSE Melemah Akibat Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed
Pasardana.id - Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, melemah mengawali pekan.
Angka indeks turun 76,05 poin, atau sekitar 1,12 persen, dari sesi sebelumnya pada Senin (12/9/2016), menjadi 6.700,90, level penutupan terendah sejak 3 Agustus lalu.
Pasar saham di Negeri Ratu Elizabeth tersebut terpengaruh komentar Presiden Federal Reserve AS Eric Rosengren akhir pekan lalu, yang menyebut kenaikan suku bunga The Fed diperlukan untuk mencegah perekonomian AS dari mengalami inflasi berlebihan (overheat).
Pernyataan tersebut memicu para investor berasumsi kenaikan suku bunga dapat terjadi dalam waktu sepekan lagi, yaitu saat rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan September.
"Dengan minimnya agenda ekonomi, serangan kepanikan yang parah telah melanda pasar saham global, menyebabkan pelemahan terburuk sejak 'Brexit'," kata analis keuangan SpreadEx, Connor Campbell.
Saham Associated British Foods (ABF) menjadi top loser perdagangan Senin dengan penurunan 11 persen.
Penjualan ABF di jaringan ritel pakaian diskon Primark miliknya terpengaruh kondisi cuaca yang tak sesuai musim, hingga turun 2 persen tahun ini.
Selain itu, ABF menyebutkan skema pensiunnya akan mengalami defisit 200 juta pound sterling, setelah sempat surplus tahun lalu, disebabkan merosotnya imbal balik obligasi jangka panjang di Inggris.
Dalam pasar mata uang, pound naik 0,35 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,33130 per pound, sedangkan terhadap euro naik 0,36 persen menjadi 1,1858 euro per pound.
Bursa Eropa juga merosot terpengaruh komentar Rosengren, seperti juga London FTSE dan Bursa Asia, indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 141,67 poin, atau sekitar 1,34 persen, menjadi 10.431,77.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, anjlok 158,90 poin, atau sekitar 1,76 persen, menjadi 8.866,60. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, turun 51,60 poin, atau sekitar 1,15 persen, menjadi 4.439,80.

