Imbal Hasil SUN Pada Perdagangan Akhir Pekan Lalu, Cenderung Mengalami Kenaikan
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan akhir pekan lalu, Jum'at, 9 September 2016, cenderung mengalami kenaikan di tengah tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.
Kenaikan imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 2 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan yang berkisar antara 2 - 4 bps didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 3 - 15 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 5 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 10 - 25 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga yang berkisar antara 7 - 30 bps.
"Pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan pada akhir pekan kemarin turut didorong oleh tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan pelemahan yang terjadi terhadap sebagian besar mata uang negara berkembang setelah Bank Sentral Eropa memberikan sinyal tidak akan memperpanjang stimulus moneternya. Selain itu koreksi harga Surat Utang Negara juga didorong oleh aksi jual oleh investor mengantisipasi libur di awal pekan serta menjelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara," papar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga Surat Utang Negara pada akhir pekan kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 1 bps untuk tenor 20 tahun di level 7,314% serta sebesar 2 bps untuk masing - masing seri acuan dengan tenor 5 tahun di level 6,626% dan tenor 15 tahun di level 7,22%.
Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps pada level 6,893%.
Koreksi harga juga terjadi pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil pada keseluruhan seri, dimana perubahan tingkat imbal hasil yang lebih besar didapati pada tenor panjang.
Imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan kenaikan sebesar 2 bps pada level 2,12%.
"Adapun imbal hasil dari INDO-26 mengalami kenaikan sebesar 5 bps pada level 3,236% setelah mengalami koreksi harga sebesar 40 bps dan imbal hasil dari INDO-46 mengalami kenaikan sebesar 3 bps pada level 4,295% setelah mengalami koreksi harga sebesar 60 bps," tandas dia.

