Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Naik

foto : istimewa

Pasardana.id - Berbeda dengan pergerakan harga Surat Utang Negara dengan mata uang rupiah, harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan Rabu (31/8/2016) kemarin, justru mengalami koreksi sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya.

Dalam hasil riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (01/09/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 1 bps pada level 2,11%.

Sementara itu imbal hasil dari INDO-26 dan INDO46 masing - masing mengalami kenaikan sebesar 3 bps dan 2 bps pada level 3,29% dan 4,33% setelah mengalami koreksi harga sebesar 25 bps dan 45 bps.

Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp7,89 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan, volume perdagangannya senilai Rp5,49 triliun.

Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,47 triliun dari 71 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 108,88% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,12%.

Adapun Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara yang paling sering ditransaksikan, sebanyak 121 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp474,22 miliar.

Sedangkan Sukuk Negara Ritel seri SR007 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp283,02 miliar dari 10 kali transaksi dengan harga rata - rata 102,50% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,52%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, Obligasi Berkelanjutan II Toyota Astra Financial Services Tahap I Tahun 2016 Seri B menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp125 miliar dari 4 kali transaksi di harga 100,00% dengan tingkat imbal hasil sebesar 8,39%.

Adapun total transaksi obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp667,45 miliar dari 32 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami pelemahan terbatas sebesar 2,00 pts (0,02%) pada level 13270,00 per dollar Amerika.

Dibuka melemah pada awal perdagangan hingga menyentuh di atas level 13300 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah cenderung mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13306,00 hingga 13258,00 per dollar Amerika.

Won Korea Selatan (KRW) masih memimpin penguatan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika dengan diikuti oleh Dollar Singapura (SGD) dan Ringgit Malaysia (MYR). Adapun Peso Philippina (PHP), Yen Jepang (JPY) dan Baht Thailand (THB) menjadi mata uang regional yang mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin.