ANALIS : Investor Masih Akan Menahan Diri
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Kamis (01/09/2016), harga Surat Utang Negara diperkirakan masih akan cenderung bergerak terbatas menjelang rilis data inflasi di bulan Agustus 2016.
"Investor kami perkirakan akan cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi hingga akhir pekan nanti menjelang disampaikannya data sekor tenaga kerja Amerika di bulan Agustus 2016 yang merupakan indikator yang cukup penting bagi Bank Sentral Amerika untuk menentukan kebijakan moneternya, termasuk rencana mereka untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR)," kata analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (01/09/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, dari dalam negeri, data inflasi yang terkendali akan membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan, dimana hal tersebut akan berdampak positif bagi pasar surat utang.
Ditambahkan, dari perdagangan surat utang global, imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin cenderung mengalami kenaikan sebagai respon atas data penambahan tenaga kerja perusahaan di Amerika untuk periode Agustus 2016 yang sedikit di atas estimasi analis.
Data tersebut setidaknya akan menjadi indikator terhadap data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada hari Jum'at waktu setempat.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas pada level 1,578% dari level penutupan sebelumnya di 1,567%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) ditutup dengan mengalami kenaikan pada level 0,06% setelah pada perdagangan sebelumnya di tutup pada level -0,093% meskipun pada saat yang sama pasar saham di kawasan Uni Eropa mengalami koreksi. Imbal hasil surat utang Jepang juga terlihat mengalami kenaikan di level -0,071% dari posisi penutupan sebelumnya di -0,080%.
Sedangkan secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek masih terbuka peluang untuk mengalami koreksi harga. Hal tersebut juga didorong oleh aksi jual investor asing sehingga mendorong terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
"Dengan kombinasi beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami masih merekomendasikan beli secara bertahap bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang memanfaatkan momentum koreksi harga yang terjadi dalam jangka pendek," papar I Made.
"Pilihan seri yang cukup menarik adalah seri FR0071, FR0054, FR0068, FR0045 dan FR0067," tandasnya.

