ANALIS : Ikut Tren Global, Indeks Diperkirakan Melemah
Pasardana.id - Sentimen global dan domestik diperkirakan masih menghantui pola perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di hari pertama bulan September, Kamis (01/09/2016).
Dalam laporan hasil riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (01/09/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan mengungkapkan bahwa Bursa Wall Street ditutup mengalami pelemahan, dimana Dow Jones tercatat melemah -0.29% pada level 18,400.88, S&P 500 tercatat melemah -0.24% pada level 2,170.95 dan Nasdaq tercatat melemah -0.19% pada level 5,213.22.
Menurut Putu, pelemahan Bursa Wall Street dipengaruhi beberapa hal, diantaranya pelemahan harga minyak mentah dunia dan rilis data ekonomi Amerika Serikat yang tercatat positif, hal tersebut mengindikasikan bahwa probabilitas kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat semakin besar.
"Adapun data penambahan tenaga kerja oleh sektor swasta di Amerika Serikat masih tercatat positif 177.000 pada bulan Agustus, meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 194.000," jelas dia.
Selain itu, data Pending Home Sales Amerika Serikat tercatat tumbuh 1.3% MoM pada bulan Juli, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat turun -0.8% dan secara tahunan mengalami pertumbuhan 1.4% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.00% YoY.
Adapun harga minyak mentah dunia kembali mengalami pelemahan tajam, dimana minyak WTI tercatat melemah -3.41% pada level 44.77 USD/barel dan minyak Brent melemah sebesar -2.75% pada level 47.04 USD/barel.
Pelemahan terjadi setelah EIA merilis data cadangan minyak Amerika yang positif sebesar 2.276 juta barel, meskipun angka tersebut masih lebih rendah dari data pekan lalu yang tercatat sebesar 2.501 juta barel.
Dari Eropa, angka Inflasi Flash tercatat stagnan sebesar 0.2% YoY pada bulan Agustus dan Unemployment rate juga tercatat stagnan sebesar 10.1% pada bulan Juli.
Dari Asia, khususnya Jepang, Construction Orders tercatat turun dalam sebesar -10.9% YoY pada bulan Juli, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -2.4% YoY dan data pembangunan rumah baru tercatat tumbuh sebesar 8.9% YoY pada bulan Juli, jauh lebih baik dari bulan sebelumnya yang tercatat turun sebesar -2.5% YoY.
Dari dalam negeri, lanjut Putu, pemerintah berupaya untuk menenangkan kegaduhan terkait minimnya pencapaian tax amnesty, pemangkasan anggaran belanja negara dan penundaan dana alokasi umum oleh pemerintah RI.
Pemerintah tetap meyakinkan bahwa kebijakan tersebut tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan masih tetap optimis dengan target pertumbuhan 5.2% sampai akhir tahun 2016.
Pemerintah juga menegaskan bahwa penundaan dana alokasi umum untuk daerah dilakukan karena di daerah masih memiliki dana yang cukup besar untuk operasional daerah.
Menurut Menteri Keuangan, dana yang mengendap di BPD daerah adalah sebesar Rp 224 Triliun, merupakan angka yang cukup besar, maka dari itu oleh pemerintah daerah dengan posisi saldo sangat tinggi, penyaluran DAU ditunda 50%, saldo kategori tinggi ditunda 40%, cukup tinggi 30%, dan sedang ditunda 20%.
"Melihat data ekonomi yang dirilis diatas, maka kami memperkirakan IHSG pada hari ini akan mengalami pelemahan, seiring melemahnya Bursa Amerika dan pelemahan harga minyak mentah dunia. Selain kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, investor juga mengkhawatirkan dampak kenaikan suku bunga acuan tersebut terhadap perekonomian dunia. Namun saat ini, indikator yang ditunggu adalah rilis data tenaga kerja Amerika serikat pada pekan ini, sebagai acuan meningkatnya suku bunga acuan Amerika Serikat," papar Putu.
Ia juga memperkirakan, Indeks akan bergerak pada range 5,260 - 5,370.
Adapun secara technical, lanjut dia, pada perdagangan kemarin IHSG memang mengalami penguatan dan hanya bersifat technical rebound saja karena sebenarnya aksi jual masih melanda IHSG.
"Hal tersebut terbukti dari pergerakan IHSG yang tidak mampu menembus level resistance MA 20 pada level 5,399.16 dan ditutup lebih rendah pada akhir sesi," tandas dia.

