Produk Campuran Asanusa Catat Return 11 Persen

foto : istimewa

Pasardana.id - Produk reksa dana campuran Asanusa Amanah Syariah Fund telah memperoleh return 11.6% sepanjang tahun 2016 per 29 April.

Kinerja ini jauh diatas kinerja Jakarta Islamic Index, yang naik sekitar 8.5% (termasuk dividen). Asanusa Amanah Syariah Fund menjadi Reksadana Campuran dengan kinerja terbaik nomor 5 diantara 100 reksadana campuran yang dipantau oleh Bloomberg.

Kinerja jangka panjang Asanusa Amanah Syariah Fund untuk periode 1-tahun dan 3-tahun masing-masing mencapai 2.8%/tahun dan 2.3%/tahun, diatas kinerja Jakarta Islamic Index yang masing-masing naik 0.1%/tahun dan 1.3%/tahun. 

"Dengan strategi yang berbasis pada analisa Fundamental dan Valuasi perusahaan, serta kombinasi Alokasi Aset Taktis, Reksadana Campuran dapat menjadi alternatif utama berinvestasi di tengah bursa yang bergejolak," jelas Presiden Direktur Asanusa-AM, Siswa Rizali dalam rilisnya, Selasa (3/5/2016).

Alokasi Aset Taktis memungkinkan reksadana campuran Asanusa Asset Management mengambil resiko yang lebih terjaga dengan tetap memberikan return yang lebih baik daripada Indeks Harga Saham Gabungan. 

Dalam kondisi bursa saham yang terus bergejolak seperti sepanjang 2013-2016, Reksadana Campuran memberikan peluang investasi yang lebih baik.

Hal ini, imbuh Siswa, dikarenakan Reksadana Campuran lebih fleksibel dalam melakukan perubahan Alokasi Aset Taktis, sehingga potensi return lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah. Bahkan dengan strategi yang tepat, kinerja Reksadana Campuran bisa lebih baik daripada kinerja IHSG. 

Karena bursa saham bergejolak maka pilihan instrumen investasi didominasi obligasi negara. Investor global melihat perlambatan ekonomi negara maju memberi return tipis sehingga beralih ke emerging amrket yang memberi yield lebih besar.

Reksadana Campuran Asanusa Amanah Syariah Fund memperbesar alokasi investasi di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sejak pertengahan tahun 2015.  Alokasi SBSN mencapai porsi 41% dari portofolio. SBSN yang dipilih bertenor panjang, yaitu seri PBS005, dengan tenor 27-tahun. 

Alokasi investasi saham dominan di saham berkapitalisasi besar, yaitu: ASII, TLKM, UNVR, dan ICBP. Saham-saham berkapitalisasi besar dengan fundamental yang baik diperkirakan dapat lebih bertahan di tengah gejolak ekonomi dengan potensi pemulihan harga yang lebih cepat.