Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Bergerak Bervariasi
Pasardana.id ââÅ¡¬“ Pada perdagangan Surat Utang Negara (SUN) hari Senin (8/8/2016) kemarin, pergerakan imbal hasil SUN dengan denominasi dollar Amerika, bergerak bervariasi dimana untuk tenor pendek terlihat mengalami kenaikan sementara itu pada tenor panjang masih melanjutkan penurunan.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan kenaikan terbatas di bawah 1 bps pada level 2,338%. Adapun imbal hasil dari INDO-26 dan INDO-46 masing - masing mengalami penurunan sebesar 1 bps pada level 3,267% dan 4,395%,ââÅ¡¬ kata I Made Adi Saputra, analis fixed income MNC Securities kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Adapun volume perdagangan yang dilaporkan pada perdagangan kemarin masih terbatas, yakni senilai Rp5,32 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume perdagangannya senilai Rp1,96 triliun.
Obligasi Negara seri FR0056 masih menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,12 triliun dari 33 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 111,02% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,84%.
Sementara itu, Sukuk Negara Ritel seri SR006 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp506,90 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 101,54%.
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp702,95 miliar dari 26 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Volume perdagangan didominasi oleh transaksi Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 Seri A (ADMF03ACN4), yaitu senilai Rp496 miliar dari 16 kali transaksi yang sekaligus menjadikannya obligasi korporasi yang paling sering ditransaksikan.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi dengan peringkat "idAAA" dan akan jatuh tempo pada 6 Agustus 2017 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 99,96% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 7,94%,ââÅ¡¬ terangnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditutup melemah terbatas sebesar 7,00 pts (0,05%) pada level 13124,00 per dollar Amerika. Bergerak dengan kecenderungan mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika, rupiah bergerak pada kisaran 13078,00 hingga 13169,00 per dollar Amerika.
Nilai tukar mata uang regional terlihat cenderung mengalami pelemahan di awal perdagangan terimbas oleh data sektor tenaga kerja Amerika yang lebih baik dari perkiraan. Namun demikian, pada kahir sesi perdagangan, nilai tukar terlihat bergerak bervariasi pada perdagangan kemarin, dimana penguatan terhadap dollar Amerika didapati pada Won Korea Selatan (KRW), Dollar Taiwan (TWD) dan Peso Philippina (PHP).
Sedangkan pelemahan terhadap dollar Amerika selain terhadap nilai tukar rupiah diantaranya juga didapati pada Yen Jepang (JPY), Baht Thailand (THB) dan Ringgit Malaysia (MYR).

