Harga Emas Berjangka Merosot Akibat Penguatan Dolar AS

foto: istimewa

Pasardana.id - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada Rabu (3/8/2016) akibat penguatan dolar AS. Seperti dilaporkan Xinhua, harga emas untuk pengiriman Desember turun US$7,90, atau sekitar 0,58 persen, menjadi US$1.364,70 per ons.

Harga logam mulia tertekan penguatan dolar AS, dengan indeks dolar AS naik 0,33 menjadi 95,42. Harga emas berjangka dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, ketika dolar menguat maka harga emas turun.

Harga emas berjangka juga terpengaruh sebuah laporan yang dirilis Automated Data Processing di Amerika Serikat yang menunjukkan pertambahan jumlah lapangan kerja sektor swasta lebih tinggi dari ekspektasi, yaitu sebesar 179.000. Angka tersebut mengindikasikan kondisi perekonomian Negeri Paman Sam yang positif, membuat para investor memiliki perkiraan yang optimistis sehingga harga emas berjangka tertekan.

Penguatan indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street sebesar 30 poin atau sekitar 0,16 persen menambah tekanan terhadap emas berjangka. Ketika pasar saham bergairah, harga emas berjangka turun.

Seperti diumumkan sebagai hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juli, Federal Reserve AS membuka kemungkinan peningkatan tingkat suku bunga pada 2016. Namun jika menilik angka GDP Q2, maka kemungkinan tersebut sulit menjadi kenyataan. Para trader percaya paling cepat kenaikan terjadi adalah pada Desember.

Menurut instrumen Fedwatch CME Group, kemungkinan saat ini kenaikan tingkat suku bunga dari 0,50 menjadi 0,75 adalah 18 persen pada September, 21 persen pada November, dan 44 persen pada Desember.

Dalam perdagangan di COMEX pada Rabu, harga perak untuk pengiriman September turun 23 sen, atau sekitar 1,11 persen, menjadi US$20,471 per ons. Harga platinum untuk pengiriman Oktober turun US$2,50, atau sekitar 0,21 persen, menjadi US$1.169,60 per ons.