ANALIS : Secara Teknikal, Harga SUN Masih Berada Pada Tren Penurunan

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam laporan riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (31/8/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas di tengah investor yang masih akan mencermati data ekonomi penting yang akan disampaikan pada pekan ini.

"Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek akan membuka peluang terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek. Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar Surat Utang Negara yang bergerak berfluktuasi," papar I Made.

Ditambahkan, bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk mulai kembali mengakumulasi Surat Utang Negara terutama pada tenor panjang seperti FR0071, FR0054, FR0058, FR0068 dan FR0067.

"Penawaran obligasi korporasi di pasar perdana dapat menjadi alternatif bagi investor yang mengharapkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dibandingkan dengan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor yang sama," ungkap dia.

Berikut ini beberapa informasi seputar lelang Surat Utang Negara yang bisa menjadi rujukan para investor, antara lain;

1. Penawaran Sukuk Tabungan Seri ST-001 Tahun 2016. Masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST-001 Tahun 2016 dimulai pada tanggal 22 Agustus hingga 2 September 2016. Sukuk Tabungan seri ST-001 memiliki jangka waktu 2 tahun dan memberikan tingkat imbalan sebesar 6,9% per tahun. Pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap (fixed).

Sukuk Tabungan seri ST-001 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), namun demikian diberikan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption), yakni pada akhir tahun pertama kepemilikan dan maksimal yang dicairkan sebelum jatuh tempo adalah 50% dari Sukuk Tabungan seri ST-001 yang dimiliki oleh investor.

2. Pemerintah meraup dana senilai Rp13 triliun dari Lelang Penjualan Surat Utang Negara seri SPN12161202 (Reopening), SPN12170804 (Reopening), FR0056 (Reopening), FR0073 (Reopening) dan FR0072 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 30 Agustus 2016.