Volume Perdagangan SUN Kemarin Senilai Rp7,35 Triliun dari 31 Seri Yang Diperdagangkan
Pasardana.id - Dalam riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (26/8/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, bahwa volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Kamis (25/8/2016) kemarin, tercatat senilai Rp7,35 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp3,32 triliun.
"Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,29 triliun dari 40 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 106,06% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,76%," kata I Made.
Sementara itu, Sukuk Negara Ritel seri SR006 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp897 miliar dari 12 kali transaksi dengan harga rata - rata di 101,35% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,138%.
Adapun dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan arah perubahan yang cukup bervariasi.
Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun sebesar 2 bps di level 2,104%. Sementara itu imbal hasil dari INDO-26 terlihat mengaami kenaikan sebesar 2 bps di level 3,261%. Sedangkan imbal hasil dari INDO-46, meskipun mengalami penurunan, hanya saja penurunan imbal hasil yang terjadi kurang dari 1 bps di level 4,319%.
Dari perdagangan oblogasi korporasi, lanjut dia, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,14 triliun dari 41 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap II Tahun 2016 Seri B (BEXI03BCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar yaitu senilai Rp300 miliar dari 3 kali transaksi di harga 100,00% dan tingkat imbal hasil sebesar 7,95%.
Adapun dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari surat utang global pada perdagangan kemarin cenderung mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,573% mengalami kenaikan dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,562%.
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) juga ditutup dengan kenaikan pada level -0,071% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,091%. Adapun imbal hasil surat utang Jepang dengan tenor yang sama ditutup turun pada level -0,090% dari posisi penutupan sebelumnya di -0,073%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup dengan penguatan sejalan dengan tren penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar 10,00 pts (0,08%) pada level 13242,00 per dollar Amerika dimana pada awal perdagangan sempat mengalami pelemahan.
Bergerak terbatas pada kisaran 13226,00 hingga 13284,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin bergerak cukup berfluktuasi.
Adapun mata uang regional yang memimpin penguatan terhadap dollar Amerika adalah Won Korea Selatan (KRW) diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Peso Philippina (PHP).

