Maraknya Aksi Jual Dorong Kenaikan Imbal Hasil SUN di Perdagangan Kemarin
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 23 Agustus 2016 kemarin, mengalami kenaikan didorong oleh aksi jual oleh investor di tengah spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate).
Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin cukup besar yaitu berkisar antara 4 - 18 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 11 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 3 - 15 tahun.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan sebesar 6 - 15 bps dengan didorong oleh koreksi harga yang terjadi berkisar antara 5 - 45 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 13 - 18 bps dengan didorong oleh koreksi harga yang berkisar antara 65 - 80 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 4 - 16 bps dengan adanya koreksi harga yang berkisar antara 50 - 120 bps.
Dalam riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (24/8/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin terjadi sejak awal perdagangan, dimana harga penawaran jual (ask price) ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
"Koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin masih dipengaruhi oleh spekulasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) yang diperkirakan akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya seiring dengan sinyal perbaikan ekonomi Amerika sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika," paparnya.
Momentum tersebut, jelas dia, dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan di sepanjang bulan Agustus 2016.
"Pelaku pasar melakukan antisipasi terhadap sinyal kenaikan FFR yang diperkirakan akan disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Amerika pada pidatonya di akhir pekan ini waktu setempat," tutur dia.
Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 15 bps, 16 bps, 12 bps dan 10 bps untuk masing - masing tenor 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun di level 6,80%; 7,07%; 7,35% dan 7,44%.

