ANALIS : Tekanan Nilai Tukar Mereda, Harga SUN Berpeluang Naik

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan setelah pada perdagangan kemarin mengalami koreksi harga yang cukup besar.

Pelaku pasar secara umum masih akan fokus terhadap pidato Gubernur Bank Sentral Amerika yang akan disampaikan pada akhir pekan ini.

"Kenaikan harga Surat Utang Negara juga lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal serta meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," kata analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Lebih lanjut I Made menjelaskan, dari perdagangan Surat Utang global, imbal hasilnya bergerak bervariasi dengan perubahan yang relatif terbatas.

Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,556% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,543%. Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup turun pada level -0,095% dari posisi penutupan di hari Senin yang berada pada level -0,091% setelah sempat mengalami kenaikan hingga mendekati level -0,07%. Sedangkan imbal hasil surat utang Jepang juga ditutup turun pada level -0,095% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,075%.

Sementara itu, lanjut dia, secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek akan berpeluang mengalami penurunan harga.

"Hanya saja, kami melihat bahwa koreksi harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mendorong kenikan imbal hasil Surat Utang Negara, sehingga dengan kondisi saat ini instrumen Surat Utang Negara cukup menarik untuk kembali diakumulasi terlebih dengan ekspektasi masih terbukanya peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan," tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, I Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

"Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, koreksi harga yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan akumulasi, dengan pilihan pada seri FR0056, FR0071, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067," jelasnya lagi.

Berikut ini beberapa informasi yang bisa menjadi katalis dalam perdagangan Surat Utang Negara hari ini, antara lain;

Penawaran Sukuk Tabungan Seri ST-001 Tahun 2016. Masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST-001 Tahun 2016 dimulai pada tanggal 22 Agustus s.d. 2 September 2016.

Sukuk Tabungan seri ST-001 memiliki jangka waktu 2 tahun dan memberikan tingkat imbalan sebesar 6,9% per tahun. Pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap (fixed). Sukuk Tabungan seri ST-001 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), namun demikian diberikan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption).

Pemerintah meraup dana senilai Rp4,37 triliun dari hasil lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara Seri SPN-S 24022017 (new issuance), PBS009 (reopening), PBS006 (reopening), PBS011 (reopening), dan PBS012 (reopening) pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2016. Pada lelang yang diadakan kemarin, total penawaran yang masuk senilai Rp15,26 triliun dari lima seri SBSN yang ditawarkan kepada investor.

Rencana lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (Debt Switch) tanggal 24 Agustus 2016. Pada hari Rabu, 24 Agustus 2016, Pemerintah akan melakukan lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (debt switch). Lelang dilakukan melalui MOFiDS (Ministry of Finance Dealing System) trading platform mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.