Imbal Hasil SUN Naik Ditengah Tekanan Terhadap Nilai Tukar Rupiah

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 22 Agustus 2016 kemarin, mengalami kenaikan di tengah meningkatnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah jelang pidato Gubernur Bank Sentral Amerika.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor 3 - 10 tahun.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami lenaikan berkisar antara 4 - 10 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga yang berkisar antara 5 - 30 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan sebesar 3 - 10 dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 15 - 40 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 10 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 5 - 80 bps.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam riset hariannya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (23/8/2016) mengungkapkan bahwa pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh faktor melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah spekulasi pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) sebagai respon atas pidato dari beberapa anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

"Spekulasi terhadap kenaikan FFR kembali meningkat setelah salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika dalam pidatonya menyampaikan bahwa ekonomi Amerika cukup kuat sehingga hal tesebut mendukung untuk kenaikan FFR. Dampak dari pidato tersebut mendorong menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang global yang juga berdampak terhadap instrumen surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan di akhir pekan," papar I Made.

Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 10 bps untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun di level 6,66% dan 6,91%.

"Adapun untuk tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 7,22% dan untuk tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 7,35%," tandasnya.