Minim Sentimen, Volume Transaksi SUN Cenderung Stagnan

foto : istimewa

Pasardana.id  - Total transaksi obligasi pada perdagangan Rabu kemarin meningkat namun total frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya. Total obligasi di dominasi oleh obligasi berdurasi 10 - 15 tahun, di ikuti dengan tenor di bawah 1 tahun dan antara 1 hingga 3 tahun.

"Sisanya merata di semua tenor hingga tenor lebih dari 25 tahun dengan volume kecil. Minimnya sentimen yang hadir di pasar obligasi saat ini membuat pasar obligasi cenderung bergerak flat hingga menguat namun terbatas," jelas Kepala Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Maximilianus Nicodemus kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Dijelaskan, para pelaku pasar dan investor terlihat cenderung menunggu data perdagangan Juli 2016 serta adanya keputusan mengenai penetapan BI rate pada minggu depan. Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin terlihat mengalami kenaikan, senilai Rp9,95 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan menunjukkan meningkatnya aktivitas transaksi oleh investor.

Adapun untuk seri acuan, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp3,16 triliun. Obligasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,258 triliun dari 52 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 114,18% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 7,17%.

Sementara itu, Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan, yaitu sebanyak 58 kali transaksi dengan volume perdagangan sebesar Rp1,256 triliun.

"Pada pagi tadi pasar obligasi kembali dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas, namun turunnya imbal hasil global hari ini akan mendorong imbal hasil obligasi untuk terus turun. Rupiah pagi ini juga di buka melemah tipis di 13.115 dengan potensi menguat karena Dollar yang melemah di wilayah Asia pagi ini. Begitupun dengan minyak WTI yang dibuka di 41.18 dollar per barel," pungkasnya.