Kinerja Perekonomian Tiongkok Stabil dan Sesuai Ekspektasi
Pasardana.id - Kinerja perekonomian Tiongkok dalam semester pertama tahun ini berlangsung dengan stabil dan sesuai ekspektasi. Pemerintah negara tersebut pun yakin dapat mencapai target-target pertumbuhan pada akhir tahun.
"Perekonomian berlangsung penuh semangat, bisnis-bisnis yang baru terbentuk berlangsung dengan baik, dan momentum pertumbuhan terakumulasi," ungkap Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam pidato di 11th Asia-Europe Meeting (ASEM) Summit di Ulan Bator, Mongolia, Jumat (15/7/2016), seperti dikutip Xinhua.
Pernyataan Li terjadi setelah data makroekonomi Tiongkok dirilis. Statistik resmi menunjukkan GDP Tiongkok naik 6,7 persen y-o-y pada semester pertama 2016 untuk mencapai 34,06 triliun yuan atau sekitar US$5,08 triliun.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua lebih cepat dari perkiraan, melanjutkan pertumbuhan di kuartal pertama dan menimbulkan harapan bahwa perekonomian Tiongkok memasuki periode pertumbuhan yang lebih lambat tapi stabil.
Li juga menyebut Tiongkok masih memiliki potensi yang sangat besar, dengan keunggulan-keunggulan memadai, dan ruang manuver yang besar. Rasio hutang pemerintah Tiongkok saat ini cukup rendah, dengan tingkat simpanan rumah tangga tinggi.
"Tiongkok akan terus berpatokan kepada kebijakan reformasi dan keterbukaan, mendorong terjadinya reformasi struktural, terutama reformasi struktural sisi persediaan," kata Li.
Dengan demikian, ungkapnya, Tiongkok percaya dapat mencapai target-target pertumbuhan untuk tahun ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi menengah-tinggi akan membawa negara tersebut mencapai level perekonomian menengah-tinggi pada akhir tahun.
Li memulai pidatonya dengan mengucapkan duka cita terhadap keluarga yang ditinggalkan korban-korban serangan teroris di Nice, Perancis.
Menurut Li, Eurasia tak bisa mengelak dari menghadapi berbagai tantangan seperti terorisme dan pengungsi belakangan ini. Perlu adanya peningkatan kerjasama dua benua untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada.

