Buruknya Data Ekonomi AS Pengaruhi Harga Emas Berjangka dan Dollar AS

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat telah merilis data ketenagakerjaan pada Jumat (3/6/2016).

Seperti dilansir Reuters, data yang ada menunjukkan tingkat gaji sektor non-pertanian mencapai level yang jauh lebih buruk dari perkiraan, yaitu di level 38.000, dari konsensus pasar 158.000.

Angka dua bulan sebelumnya direvisi lebih rendah sebesar 59.000. Angka tersebut menunjukkan jumlah penciptaan lapangan pekerjaan baru di AS jauh lebih sedikit dari yang diekspektasikan.

Sementara itu dalam laporannya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat menyebutkan defisit barang dan jasa mencapai US$37,4 miliar pada April, naik US$1,9 miliar dari US$35,5 miliar pada Maret.

Sedangkan Institute Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks non-manufaktur AS tercatat 52,9 persen pada Mei, 2,8 persen lebih rendah dari April sebesar 55,7 persen.

Menurut para analis, data-data tersebut kemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil pertemuan The Fed pada pertengahan bulan Juni.

Rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS dari 0,50 persen menjadi 0,75 dipercaya baru akan dilakukan pada Juli.

Menurut instrumen Fedwatch CMEGroup, probabilitas saat ini untuk kenaikan suku bunga pada Juni adalah 4,0 persen, 34 persen pada Juli, dan 46 persen pada September.

Dengan mundurnya perkiraan kenaikan suku bunga, harga emas berjangka naik tajam dipengaruhi semangat baru para investor menanamkan dana yang mereka miliki dalam bentuk komoditas logam mulia.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus di COMEX New York Mercantile pada Jumat melesat naik US$30,3, atau sekitar 2,50 persen, menjadi US$1.242,90 per ons.

Harga perak untuk pengiriman Juli naik 34 sen, atau sekitar 2,12 persen, menjadi US$16,365 per ons.

Platinum untuk pengiriman Juli naik US$21,80, atau 2,27 persen, menjadi US$981,90 per ons. 

Sebaliknya dari harga emas berjangka, data ekonomi AS yang buruk menyebabkan indeks dolar AS turun 1,58 persen, menjadi 94,050 pada akhir perdagangan di New York.

Nilai tukar euro terhadap dolar AS naik menjadi 1,1340 dari sebelumnya 1,1152.

Kurs pound sterling terhadap dolar AS naik menjadi 1,4515 dari sebelumnya 1,4430 dolar. Nilai tukar dolar Australia terhadap dolar AS naik menjadi 0,7354 dari sebelumnya 0,7226.

Kurs dolar AS terhadap yen Jepang turun menjadi 106,74 per dolar AS, dari sebelumnya 108,84 per dolar AS.

Nilai tukar dolar AS terhadp franc Swiss turun menjadi 0,9769 per dolar AS dari sebelumnya 0,9902 per dolar AS. Kurs dolar AS terhadap dolar Kanada turun menjadi 1,2939 per dolar AS dari sebelumnya 1,3112 per dolar AS.