Dolar AS Terdongkrak Pelemahan Pound dan Euro

foto: istimewa

Pasardana.id - Nilai tukar dolar AS menguat pada Jumat (24/6/2016), terdongkrak pelemahan pound sterling dan euro setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa sebagai hasil dari referendum di negara tersebut. Seperti dilansir Xinhua, pelemahan pound dan euro disebabkan para investor mengkhawatirkan dampak terjadinya ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“BrexitââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ terhadap perekonomian di UK (United Kingdom) dan Uni Eropa.

Dalam sesi Jumat, pound sempat turun 10 persen terhadap dolar AS, tingkat terendah dalam 31 tahun. Sedangkan euro sempat jatuh ke level terendah dalam tiga setengah bulan.

Sementara itu yen Jepang naik 3,7 persen terhadap dolar AS sehingga diperdagangkan pada level 102,24 per dolar AS. Yen menjadi sarana para investor untuk mengalihkan dana yang mereka miliki, karena dianggap lebih aman.

Robert Savage, CEO CC Track Solutions menyebutkan bahwa pound akan terus melemah seiring ketidakpastian yang tengah berlangsung di Inggris. Yen akan terus mengalami intervensi dari bank sentral Jepang, dengan perkiraan nilai tukar bisa mencapai 90 per dolar AS bila Bank of Japan tak melakukan aksi yang tepat pada Juli.

Indeks dolar AS naik 1,78 persen menjadi 95,197 pada Jumat. Nilai tukar euro terhadap dolar AS turun menjadi 1,1144 dari sebelumnya 1,1355. Kurs pound sterling terhadap dolar AS turun menjadi 1,3696 dari sebelumnya 1,4803. Nilai tukar dolar Australia terhadap dolar AS turun menjadi 0,7508 dari sebelumnya 0,7598.

Kurs dolar AS terhadap yen Jepang turun menjadi 102,24 per dolar AS, dari sebelumnya 105,82 per dolar AS. Nilai tukar dolar AS terhadap franc Swiss naik menjadi 0,9724 per dolar AS dari sebelumnya 0,9574 per dolar AS. Kurs dolar AS terhadap dolar Kanada naik menjadi 1,2936 per dolar AS dari sebelumnya 1,2785  per dolar AS.