Investor Asing Betah Trading di Bursa Indonesia
Pasardana.id - Investor asing masih meminati efek di pasar modal Indonesia. Aksi jual selama Mei lalu dinilai hanya sementara dan mereka tidak mengalihkan dana ke luar negeri.
"Kalau dilihat aksi asing hanya untuk strategi saja," jelas analis Capital Asset Management, Desmon Silitonga, saat dihubungi Pasardana.id, Rabu (15/6/2016) kemarin.
Hal ini terbukti di pasar obligasi. Setelah mencatatkan penjualan bersih (net sell) Surat Berharga Negara senilai Rp4,20 triliun di bulan Mei 2016, investor asing kembali melakukan akumulasi beli Surat Berharga Negara. Hal tersebut terlihat pada data kepemilikan Surat Berharga Negara per tanggal 8 Juni 2016, dimana kepemilikan Surat Berharga Negara oleh investor asing senilai Rp628,56 triliun.
Kepemilikan asing di saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia juga bertambah signifikan sejak awal Juni. Terdapat kenaikan kepemilkan aset sebesar Rp2,27 triliun sejak akhir Mei hingga Rabu, 15 Juni 2016. Saat ini aksi beli bersih asing year to date 6,58 triliun sementara di akhir Mei lalu Rp4,21 triliun.
Desmon menjelaskan, jika mereka memilih mengalihkan ke US Treasury maka imbal hasil yang didapat kecil sekali karena hanya memberi imbal hasil 1,66%, jauh dibandingkan imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun di kisaran 7,66%.
Rencana kenaikan bunga acuan The Fed juga dinilai tidak akan mengalihkan dana asing ke AS. Pasalnya kenaikan hanya 25 basis poin masih memberi spread tinggi dengan bunga yang diberikan SUN.
"Mereka hanya memindahkan dana dari saham yang sudah mahal ke saham yang masih murah," pungkasnya.

