Rupiah Loyo, Harga SUN Kembali Tertekan
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada awal perdagangan Senin (13/6/2016) kemarin, kembali mengalami penurunan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menjelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika, yang akan dimulai pada hari Selasa dan Rabu waktu setempat.
"Ada perubahan harga yang berkisar antara 3 - 10 basis poin (bps) pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) sehingga imbal hasil mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, kepada Pasardana.id, Selasa (14/6/2016).
Imbal hasil SUN pada perdagangan Senin kemarin cenderung mengalami kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Rabu sampai Kamis besok. Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dimana sebagian besar Surat Utang Negara mengalami kenaikan imbal hasil.
Imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 6 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 25 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara bertenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 30 bps.
Secara keseluruhan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 1 bps untuk tenor 5 tahun dan sebesar 2 bps untuk masing - masing tenor 15 tahun dan 20 tahun. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun relatif tidak banyak mengalami perubahan.

