Volume Perdagangan SUN Cenderung Turun

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara selama sepekan cenderung semakin turun. Penurunan terjadi sebesar Rp12 triliun selama empat hari perdagangan.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, volume yang dilaporkan pada perdagangan senilai Rp4,45 triliun dari 25 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana volume perdagangan seri acuan senilai Rp1,95 triliun. Volume perdagangan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sehari sebelumnya Rp8,79 triliun.

Jika dibandingkan perdangangan Selasa yang mencapai volume Rp16,18 triliun berarti terjadi penurunan hampir Rp12 triliun.

"Pelaku pasar mengantisipasi pertemuan FOMC pekan ini," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, Senin (13/6/2016).

Pada perdagangan Jumat lalu obligasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,17 triliun dari 47 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 108,30% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,79%.

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp927,79 miliar dari 34 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 (WSKT02CN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan tebesar, senilai Rp170 miliar dari 3 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 100,01% dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,24%.

Adapun nilai tukar rupiah pada perdagangan di akhir pekan ditutup melemah terbatas pada level 13294,00 per dollar Amerika dengan mengalami pelemahan sebesar 7,00 pts (0,05%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Sepanjang sesi perdagangan, rupiah diperdagangkan dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan bergerak pada kisaran 13281,00 hingga 13318,00 per dollar Amerika.