PwC Prediksi Industri Migas Kurangi Pekerja

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari survei yang dilakukan Price Waterhouse Cooper (PwC) edisi ke delapan menyebutkan, sebanyak 91% responden meyakini lapangan pekerjaan di industri minyak dan gas bumi (migas) menurun pada 2016.

Selain itu, hampir 75 persen responden memperkirakan perusahaan mereka akan mengurangi karyawan ekspatriat dengan 53 persen memperkirakan penurunan jumlah karyawan lokal.

Pengurangan karyawan dilakukan industri migas akibat penurunan harga komoditas tersebut di dunia. Harga ini juga berimplikasi kepada penuruan aktivitas eksplorasi.

Selain itu, dalam hal belanja modal di masa depan, diperkirakan akan menurun, khususnya untuk eksplorasi, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Pemerintah telah berusaha meningkatkan produksi ini," kata Sacha Winzeried, Lead Advisor for Energy, Utilities and Mining PwC Indonesia, dalam laporannya, baru-baru ini. 

Ditambahkan, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dengan mengundang investor lokal dan mancanegara.

Mereka, kata Sacha, mau masuk sektor ini dengan persyaratan harmonisasi aturan migas yang dibuat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Peraturan perundang-undangan yang pasti sangat penting dalam situasi harga minyak yang rendah saat ini," ujarnya.

Selain itu, responden juga mengamini penerbitan peraturan perpajakan atau aturan penggantian biaya berpengaruh bagi kontrak bagi hasil. Selama ini ketentuan penggantian biaya dan audit pemerintah dinilai tidak pasti.

Tantangan lain juga disebutkan responden, berupa perpanjangan kontrak bagi hasil secara legal. Begitupula penyelesaian sengketa di berbagai kementerian dan lembaga dilakukan secara obyektif.

Walaupun demikian, Indonesia mempunyai daya saing investasi migas yakni peluang geologis, angkatan kerja yang terlatih, kemudahan kepemilikan asing, kerangka kerja fiskal, dan proses perjanjian dan persetujuan proyek.

Investasi infrastruktur pemerintah, akan menambah dukungan daya saing tersebut.