Harga Minyak Dunia Sempat Melejit di Atas US$50 Per Barel
Pasardana.id - Harga minyak dunia pada Kamis (26/5/2016) sempat melejit sampai US$50 per barel, untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, sebelum akhirnya ditutup pada harga lebih rendah.
Harga minyak Brent di London ICE Futures sempat naik sampai US$50,51 per barel, sebelum akhirnya turun untuk ditutup pada US$49,59 per barel.
Harga minyak West Texas Intermediate di New York Mercantile Exchange sempat melejit sampai US$50,21 per barel, sebelum akhirnya turun dan ditutup US$49,48 per barel, harga tertinggi sejak Oktober lalu.
Kebakaran hutan di Kanada, gangguan terhadap fasilitas pengeboran minyak di Nigeria dan Libya, serta krisis ekonomi yang melanda Venezuela menyebabkan pasokan minyak global turun 4 juta barel per hari.
Beberapa faktor tersebut menyebabkan terus meroketnya harga minyak.
Para investor kini memiliki kekhawatiran kenaikan harga dapat memicu peningkatan produksi yang pada akhirnya menambah persediaan global mencapai tingkat yang tidak diinginkan.
"Kami saat ini mengamati rasio resiko/hasil karena dalam jangka panjang keadaannya tidak bagus jika kondisi saat ini terus berlangsung," kata Jim Ritterbusch, konsultan Ritterbusch & Associates di Chicago, Amerika Serikat, kepada Reuters.
Baik minyak Brent di London maupun WTI di New York telah mengalami kenaikan harga sampai 90 persen setelah sempat mencapi level terendah dalam 12 tahun terakhir pada tahun lalu.
Harga telah mencapai sekitar setengah dari harga pada pertengahan 2014, ketika minyak dunia diperdagangkan di kisaran US$100 per barel.

