Kebakaran Kanada Sebabkan Harga Minyak Dunia Terus Meroket
Pasardana.id - Kebakaran yang melanda kawasan Alberta di Kanada berlangsung semakin parah, akibatnya sekitar 8.000 orang dari sekitar 20 kamp dan fasilitas di utara kota Fort McMurray, Alberta, dievakuasi. Secara total sekitar 100.000 orang telah dievakuasi dari Fort McMurray selama dua minggu terakhir.
Dengan terus merebaknya kebakaran, perusahaan minyak terbesar di Kanada, Suncor, terpaksa menutup kilang-kilangnya di Fort McMurray hanya beberapa hari setelah beroperasi kembali.
Pasar langsung bereaksi terhadap kebakaran yang terjadi, seperti dilansir AFP minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 59 sen menjadi US$48,31 per barel pada akhir perdangan Selasa (17/5/2016) di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal Oktober 2015. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 31 sen, mencapai US$49,28 per barel.
Kondisi yang terjadi membuat analis memperkirakan harga minyak dunia dapat menembus US$50 per barel dalam beberapa hari ke depan. ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Menembus batas US$50 per barel dalam beberapa hari ke depan sangat mungkin," kata analis minyak dan gas BMI Research, Peter Lee.
Analis iiTrader.com, Oliver Sloup, menyebutkan bahwa selain kebakaran Kanada, kenaikan harga minyak dunia juga didorong penurunan produksi minyak mentah AS yang telah terjadi selama 16 minggu berturut-turut.
US Energy Information Administration (EIA) akan merilis data mingguan stok minyak mentah AS pada hari ini. Pada laporan pekan lalu, produksi minyak mentah AS turun 23.000 barel, menjadi 8,802 juta barel per hari sampai 6 Mei.
Pekan lalu jumlah rig minyak AS yang aktif turun untuk minggu kedelapan berturut-turut. Menurut data yang dirilis Baker Hughes akhir pekan lalu, jumlah rig minyak AS yang digunakan turun 10 rig menjadi 318 rig.

