Kinerja Emiten Akan Ditopang Belanja Infrastruktur Pemerintah
Pasardana.id - Kinerja emiten hingga kuartal dua tahun ini diperkirakan belum naik signifikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berharap dari belanja pemerintah di sektor infrastruktur dan konstruksi.
Sedangkan konsumsi domestik masih belum tumbuh yang diperlihatkan dari angka inflasi yang rendah sejak awal tahun hingga April lalu. Khusus di April, malah terjadi deflasi 0,45%.
"Kondisi sektor infrastruktur dan konstruksi akan sejalan dengan realisasi pembangunan infrastruktur. Sehingga kuartal III dan IV sektor tersebut diprediksi akan mulai memperlihatkan prospek positifnya," jelas Beben Feri Wibowo, analis Infovesta Utama kepada Pasardana.id, Rabu (11/5/2016) malam.
Ia mengingatkan, biasanya di kuartal III dan IV pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, di tahun ini faktor konsumsi domestik belum bisa diharapkan seperti lima tahun terakhir. Padahal bunga acuan sudah diturunkan Bank Indonesia hingga tiga kali.
Penjualan otomotif makin menurun dari tahun lalu. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang Januari-Maret 2016, terjual 267.252 unit mobil atau lebih rendah 5,32% dibandingkan penjualan mobil periode yang sama tahun lalu sebanyak 282.295 unit.
"Ada dua kemungkinan. Pertama, daya beli masyarakat belum pulih dan masyarakat lebih memilih untuk saving mengingat kondisi ekonomi sedang kurang baik yang berdampak pada pendapatan masyarakat," tuturnya.
Kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan yang sejak 18 Maret lalu belum juga menembus level 4.900. IHSG terus berada di rentang 4.780-4.850 selama sebulan ini.

