Daya Beli Pulih, Pendapatan 2016 Nippon Indosari Diprediksi Rp2,608 Triliun
Pasardana.id - Marlene Tanumihardja, analis Samuel Sekuritas, Jakarta memperkirakan pendapatan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada 2016 mencapai Rp2,608 triliun.
Perkiraan tersebut sekitar 19,87% lebih tinggi dari pendapatan ROTI pada 2015 sebesar Rp2,174 triliun. Adapun laba produsen roti tersebut diprediksi sebesar Rp275 miliar pada 2016.
Perkiraan tersebut, menurut Marlene, antara lain didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap produk roti seiring membaiknya daya beli masyarakat.
Selain itu, lanjut Marlene, keputusan mananjemen untuk ekspansi pasar ke Filipina dengan menggandeng Mode Nissin Corporation juga berpotensi mendongkrak pendapatan ROTI.
"Kami optimistis, dengan ekspansi pasar yang dilakukan manajemen, pendapatan perseroan dapat tumbuh 20% pada tahun ini," tulis Marlene dalam riset yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (1/4).
Menurut Marlene, manajemen perseroan dapat memperluas pasarnya karena Filipina memiliki banyak kemiripan dengan Indonesia terutama dari sisi demografi kependudukan dan pola konsumsn makanan.
Tahun lalu, demikian Marlene, ROTI membukukan pendapatan Rp2,2 triliun, naik 15,78% dari Rp1,9 triliun tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan ditopang meningkatnya volume penjualan.
Sedangkan laba perseroan tumbuh 43,4% menjadi Rp271 miliar, dari Rp189 miliar tahun 2014.
"Kinerja keuangan ROTI tahun 2015 sesuai dengan ekspektasi kami dan konsensus analis," kata Marlene. Selain didukung pendapatan, kenaikan laba ROTI juga didorong oleh peningkatan efisiensi dan turunnya harga bahan baku produk.
Marlene merekomendasikan 'beli' ROTI dengan target harga Rp1.500 per saham. Target tersebut, 17,18% lebih tinggi dibanding harga ROTI pada penutupan, Senin (4/4) sebesar Rp1.280 per saham.
Hingga pukul 10.27 WIB perdagangan sesi pertama, Selasa (5/4) harga ROTI tercatat Rp1.265, turun Rp15 dibanding penutupan sehari sebelumnya. Minat beli investor terhadap saham emiten produsen roti tersebut di BEI masih cukup tinggi.

