Triwulan I 2016, Bank Rakyat Indonesia Raih Laba Rp6,25 Triliun
Pasardana.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba Rp6,25 triliun (Rp253,39 per saham) pada Januari-Maret 2016. Pencapaian laba tersebut, tumbuh sebesar 1,8% dibanding Rp6,14 triliun (Rp249,03 per saham) pada periode yang sama tahun 2015.
Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2016 yang diumumkan, Jumat (29/4) terungkap, kenaikan laba BBRI didukung pendapatan bunga dan syariah serta premi bersih yang tumbuh 17,5%, dari Rp13,497 triliun menjadi Rp15,854 triliun. Sementara pendapatan provisi, komisi dan administrasi BBRI tumbuh 12,6% menjadi Rp1,97 triliun.
Di sisi lain, pendapatan non operasional selain bunga BBRI juga naik 102,6%, dari Rp285,45 miliar menjadi Rp578,40 miliar per Maret 2016. Akan tetapi beban operasional selain bunga bersih BBRI juga meningkat sebesar 41,25% menjadi Rp8,697 triliun.
Peningkatan beban ini mengakibatkan laba operasional emiten bank BUMN beraset Rp832,09 triliun per Maret 2016 itu turun 2,45%, dari Rp7,34 triliun jadi Rp7,16 triliun.
Manajemen BBRI mengemukakan, kredit yang disalurkan perseroan selama Januari-Maret 2016 mencapai Rp567,43 triliun, naik tipis 0,5% dibanding Rp564,49 triliun per Desember 2015.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BBRI turun 1,55% dari Rp669,09 triliun per Desember 2015 jadi Rp658,73 triliun per Maret 2016.
Sementara rasio-rasio keuangan BBRI per Maret 2016 juga cukup menggembirakan. Manajemen menjelaskan, kredit bermasalah bersih atau NPL (non perforning loan), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), misalnya, turun menjadi 0,59% dari 0,6%. Marjin bunga bersih atau NIM (net interet margin) BBRI naik menjadi 8,09% dari 7,57% per Maret 2015.
Sedangkan rasio kecukupan modal atau CAR (capital aedequacy ratio) Bank BUMN beraset Rp832,09 triliun itu turun menjadi 19,49% dari 20,08% per Maret 2015.

