Harga Saham 186 Emiten Terkoreksi, IHSG Ditutup Turun di Bawah 4.900

PASARDANA.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Senin (25/4) ditutup turun 35,875 poin (0,730%) menjadi 4.878,862 poin, dari 4.916,74 poin, Jumat (22/4). Penurunan indeks dipicu kemerosotan  sebagian harga saham berkapitalisasi di atas Rp200 triliun. Investor terus menjual sahamnya untuk mencari keuntungan temporer.

 

Pada penutupan perdagangan di BEI Senin ini, tercatat harga saham 186 emiten ditutup turun. Sedangkan harga saham 91 dan 133 emiten lainnya ditutup stagnan dan naik. Total volume saham yang berhasil diperjualbelikan investor mencapai 5,201miliar unit saham  senilai Rp5,989 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 274.125 kali transaksi.

 

Penurunan harga saham emiten Senin ini, antara lain, terjadi pada emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun. Ini meliputi HM Sampoerna (HMSP) yang turun Rp200 jadi Rp95.300, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp2.225 menjadi Rp44.775 per unit, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp25 ke Rp13.100 per unit, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp400 ke Rp10.500, dan Bank Mandiri (BMRI) turun Rp300 jadi Rp9.675 per unit.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Duta Anggada Realty Tbk (DART) mengalami kerugian terbesar dengan penurunan 10% menjadi Rp450 dari harga penutupan Jumat (22/4) Rp500 per unit. Sedangkan saham Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) meraih kenaikan harga tertinggi, yaitu sebesar 33,33% menjadi Rp240 per unit.

 

Kendati IHSG turun, investor asing masih mencatat pembelian bersih di BEI. Tercatat asing melakukan pembelian saham mencapai Rp2,827 triliun, sementara penjualan sebesar Rp2,709 triliun, sehingga terjadi pembelian bersih asing Rp118,282 miliar. Pembelian bersih asing tersebut turun 65,18% dari Rp339,678 miliar, Jumat (22/4).  (*)