Tahun 2015, Merck Sharp Dohme Pharma Bukukan Laba Rp139,32 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajemen PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) berhasil membenahi kinerja keuangannya pada tahun 2015. Melalui program efisiensi dan pemasaran produk yang lebih baik, perseroan kembali membukukan laba signifikan setelah mencatat kerugian pada 2014.

Pertumbuhan kinerja keuangan SCPI yang positif terjadi di tengah perlambatan ekonomi domestik dan melemahnya daya beli masyarakat tahun lalu.

Menurut laporan keuangan yang diumumkan, Rabu (20/4), SCPI membukukan laba Rp139,32 miliar (Rp38.700 per saham) pada tahun 2015. Padahal, di tahun sebelumnya 2014, perusahaan farmasi tersebut masih merugi Rp62,46 miliar (Rp17.350 per saham).

Seperti ditehaui, pencapaian laba tersebut seiring peningkatan penjualan bersih SCPI sebesar 134%, dari Rp965,82 miliar menjadi Rp2,260 triliun.

Seiring penjualan, beban pokok penjualan perseroan juga bertambah 113,3% menjadi Rp1,873 triliun, dari Rp861,16 miliar pada 2014. Namun laba kotor emiten farmasi tersebuh masih melonjak hingga 306,3% menjadi Rp423,196 miliar dari Rp104,166 miliar pada tahun 2014.

Di saat yang sama, beban penjualan SCPI berhasil ditekan menjadi Rp67,62 miliar, turun 8,6% dari Rp73,97 miliar pada 2014. Sementara penghasilan lain-lain bersih SCPI naik 50,6% menjadi Rp47,16 miliar.

Akumulasi dari penurunan beban penjualan dan naikknya penghasilan lain-lain, mendorong SCPI meraih laba sebelum pajak Rp198,37 miliar pada 2015. Padahal SCPI masih mencatat rugi sebelum pajak Rp70,76 miliar pada 2014.

Sayang, kinerja keuangan perseroan yang bertumbuh tidak diikuti dengan pergerakan sahamnya di BEI. Saham SCPI tergolong saham 'tidur' karena tidak pernah ditransaksikan oleh investor sepanjang tahun ini.

Untuk itu, manajemen perseroan harus melakukan aksi korporasi sehingga harganya sahamnya dapat naik lebih tinggi lagi. Atau paling tidak, likuiditas perdagangan sahamnya di BEI kembali membaik tahun ini.