Akibat Rugi Kurs Melonjak 249%, Laba 2015 Global Mediacom Merosot 92%

PASARDANA.ID - Manajemen PT Global Mediacom Tbk (BMTR) belum berhasil melakukan efisiensi sepanjang tahun 2015 silam. Ini terbukti dari kenaikan beban operasi, beban keuangan, dan beban kurs yang signifikan pada tahun lalu. Peningkatan beban tersebut dipicu oleh perlambatan ekonomi domestik dan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga Rp14.700 per US$ pada 2015. Selain itu, kompetisi yang semakin ketat di antara perusahaan media dan penyiaran juga ikut memangkas kinerja BMTR tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2015 yag diumumkan, Selasa (12/4) terungkap, pendapatan BMTR mencapai Rp10,573 triliun pada 2015, turun 0,8% dari Rp10,657 triliun pada 2014. Dari pendapatan tersebut, BMTR meraih laba Rp52,18 miliar (Rp3,7 per saham), merosot 92,6% dibanding Rp702,92 miliar (Rp51,2 per saham) tahun 2014.
Menurut manajemen BMTR, beban langsung perseroan meningkat 4,13% menjadi Rp6,55 triliun pada 2015. Hal tersebut mengakibatkan laba kotor emiten beraset Rp26,49 triliun per Desember 2015 itu turun sebesar 8% menjadi Rp4,02 triliun pada 2015.
Selain itu, beban umum dan administrasi BMTR naik 16,3% menjadi Rp1,971 triliun. Adapun rugi selisih kurs BMTR melonjak 249,3% menjadi Rp861,57 miliar, dan beban keuangan bertambah 48,6% menjadi Rp559,78 miliar. Akibatnya, laba sebelum pajak BMTR turun 67,88% menjadi Rp614,62 miliar, dari Rp1,915 triliun pada tahun 2014.
Penurunan kinerja keuangan perseroan ternyata belum berdampak terhadap harga saham BMTR di bursa. Menurut data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 11.46 WIB, Selasa (12/4), harga saham BMTR terpantau di Rp1.175, naik Rp10 dibanding harga penutupan Senin (11/4) sebesar Rp1.165 per saham. Untuk periode 30 Desember 2015 - 31 Maret 2016, harga saham BMTR naik sebesar 9,54%, dari Rp1.100 jadi Rp1.205 per unit. (*)