Penjualan Naik, Laba 2015 Wismilak Inti Makmur Tumbuh 16,33%
Pasardana.id - Kampanye anti rokok yang gencar dilakukan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tanah air tampak tidak mengganggu aktivitas produksi dan penjualan rokok PT Wismilak Inti Makmur (IDX: WIIM) tahun 2015.
Buktinya, perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan maupun laba pada tahun lalu. Ternyata, persoalan 'merokok' adalah masalah selera sehingga tidak bisa dihentikan.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan BEI, Selasa (29/3) terungkap, WIIM mencatat laba sebesar Rp130,90 miliar (Rp62,34 per saham) pada 2015, tumbuh sekitar 16,33% dari Rp112,52 miliar (Rp53,59 per saham) pada 2014.
Menurut manajemen, pertumbuhan laba perseroan antara lain didukung oleh penjualan WIIM yang meningkat 10,71% menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,66 triliun pada tahun 2014.
Peningkatan penjualan disertai dengan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 8,64% menjadi Rp1,27 triliun pada 2015, dari Rp1,17 triliun pada tahun 2014.
Namun laba kotor emiten produsen rokok tersebut masih tetap naik 15,74% menjadi Rp559,99 miliar pada 2015 dari Rp483,81 miliar pada tahun 2014. Marjin laba kotor WIIM juga meningkat menjadi 30,44% pada 2015 dari 29,11% pada tahun 2014.
Pada saat yang sama, beban usaha WIIM naik 11,91% menjadi Rp359,27 miliar, dari Rp321,03 miliar pada 2014. Akan tetapi, emiten beraset Rp1,342 triliun pada 2015 itu meraih laba usaha Rp200,72 miliar, tumbuh 23,3% dari Rp162,77 miliar pada 2014.
Sayang, kinerja keuangan perseroan yang tumbuh rupanya belum berdampak terhadap harga saham WIIM di bursa.
Pada periode 2 Januari 2015 sampai dengan 30 Desember 2015, saham WIIM turun sebesar 33,3%, dari Rp600 per unit menjadi Rp400 per unit. Meski harganya turun, likuditas saham WIIM selama transaksi 2015 cukup baik.

