Beban Penjualan Naik, Laba Matahari Putra Prima Anjlok 67% pada 2015
Pasardana.id - Kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tahun 2015 kurang menggembirakan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban penjualan serta beban umum dan administrasi sepanjang tahun lalu. Manajemen perseroan tidak berhasil menekan kenaikan beban sehingga laba MPPA terpangkas tajam pada tahun 2015.
Dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Selasa (22/3) terungkap, laba MPPA turun sebesar 67% menjadi Rp182,999 miliar (Rp34 per saham) pada 2015 dibandingkan Rp554,017 miliar (Rp103 per saham) pada 2014. Ini disebabkan oleh peningkatan beban penjualan, beban umum dan administrasi MPPA pada 2015.
Seperti diketahui, beban penjualan MPPA meningkat hingga 247,26% menjadi Rp249,47 miliar pada 2015. Berikut beban umum dan administrasi bertambah 11,66% menjadi Rp1,82 triliun. Kenaikan beban mengakibatkan laba usaha emiten beraset Rp6,29 triliun pada 2015 itu merosot 62,25% jadi Rp268,62 miliar dari Rp711,66 miliar pada 2014
Meski laba terpangkas tajam, penjualan bersih MPPA masih meningkat 2,5%, dari Rp13,59 triliun pada 2014 menjadi Rp13,93 triliun pada 2015. Sementara laba kotor perusahaan ritel tersebit tampak stabil di level Rp2,35 triliun sepanjang tahun 2015.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama di BEI, Selasa (22/3) harga saham MPPA tercatat Rp1.635 per unit, turun Rp45 dibanding harga penutupan, Senin (21/3) sebesar Rp1.680 per unit. Penurunan kinerja keuangan perseroan telah direspon negatif pemodal dengan menjual saham MPPA di bursa. Jumlah volume saham MPPA yang berhasil dipindahtangankan pada sesi I ini mencapai 160.339 lot senilai Rp26,551 miliar.

