Proyek Properti Dilanjutkan, Pendapatan 2016 Bumi Serpong Capai Rp6,95 Triliun
Pasardana.id - Pendapatan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada 2016 diperkirakan mencapai Rp6,95 triliun, tumbuh 23,8% dibandingkan Rp5,61 triliun tahun 2015. Adapun laba perseroan diprediksi naik 18,69% menjadi Rp2,54 triliun dari Rp2,14 triliun pada 2015.
Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas dalam riset yang diumumkan, Jumat (18/3) mengemukakan, perkiraan tersebut didukung oleh penjualan pemasaran BSDE yang diperkirakan mencapai Rp6,89 triliun tahun ini, naik 1,32% dari Rp6,8 triliun pada 2015.
"Target marketing sales kami ini sejalan dengan ekspektasi perusahaan sebesar Rp1,86 triliun," tulis Nurcahyadi dalam laporan riset yang publikasikan di Jakarta, Jumat (18/3).
Menurut Nurcahyadi, beberapa proyek properti tahun lalu akan dilanjutkan oleh BSDE pada tahun ini, antara lain Tanjung Barat, Aerium Permata Buana, The Element, dan Apartemen Jagir di Surabaya. Bulan lalu, papar Nurcahyadi, BSDE meluncurkan klaster Sevila Park sebanyak 90 unit rumah dengan kisaran harga Rp1,1 miliar -Rp1,6 miliar per unit. Sekitar 69 unit rumah telah terjual saat peluncuran.
"Kami percaya, kontinuitas beberapa proyek ini akan mendukung pertumbuhan kinerja BSDE tahun 2016," katanya.
Selain itu, lanjut Nurcahyadai, BSDE juga meluncurkan Anarta House sebanyak 255 unit dengan harga di kisaran Rp994 juta-Rp1 miliar per unit dan telah terjual semua saat launching. BSDE juga berencana meluncurkan klaster bernama Mozia pada 27 Maret 2016 di atas lahan seluas 17 hektar.
Menurut Nurcahyadi, klater tahap pertama seluas 6,9 hektar menawarkan 207 unit perumahan dengan kisaran harga Rp1,2 miliar-Rp2,7 miliar.
Nurcahyadi merekomendasikan 'beli' BSDE dengan target harga Rp1.950 per unit. Target tersebut, 4,0% lebih tinggi dibanding harga penutupan BSDE, Kamis (17/3) sebesar Rp1.875 per unit.
Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015, saham BSDE turun 5,26%, dari Rp1.900 per unit pada 2 Januari 2015, menjadi Rp1.800 per unit pada 30 Desember 2015. Saham BSDE tergolong likuid.

