Kredit Tumbuh, Laba 2016 Bank Tabungan Negara Diprediksi Rp2,4 Triliun
Pasardana.id - Laba PT Bank Tabungan Negara (BBTN) diperkirakan mencapai Rp2,4 triliun pada tahun 2016. Perkiraan laba emiten bank BUMN yang fokus pada kredit perumahan tersebut sekitar 30% di atas laba BBTN pada 2015 yang mencapai Rp1,85 triliun.
Tim analis First Asia Capital dalam riset yang diumumkan, Kamis (17/3) mengatakan, proyeksi laba ini antara lain didukung oleh pertumbuhan kredit BBTN yang diperkirakan antara 18-19% pada 2016.
Hingga Desember 2015, BBTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp127,732 triliun, naik 20,1% dari Rp106,271 triliun per Desember 2014.
Menurut analis First Asia Capital, pertumbuhan kredit perbankan tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang diperkirakan antara 5-5,3%, dari tahun 2015 sebesar 4,78%.
"Perbaikan ekonomi berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kredit dan laba perbankan," tulis analis First Asia Capital dalam riset yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (17/3).
Sebagai bank yang fokus di kredit perumahan, demikian First Asia Capital, pertumbuhan kinerja BBTN tahun ini akan ditopang oleh program pembangunan sejuta rumah dari pemerintah. Kebijakan pengadaan rumah itu akan mendongkrak kredit BBTN tahun ini.
Tahun lalu, menurut First Asia Capital, laba BBTN mencapai Rp1,85 triliun, tumbuh 61,6% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,14 triliun. Pertumbuhan laba BBTN ini jauh di atas rata-rata industri yang mengalami penurunan laba 6,7% sepanjang 2015.
Analis First Asia Capital merekomendasikan 'beli' saham BBTN dengan target harga Rp1.960 per unit. Target tersebut, 12% lebih tinggi dari penutupan saham BBTN, Kamis (17/3), sebesar Rp1.750 per unit.
Hingga perdagangan sesi kedua, Jumat (18/3) harga saham BBTN tercatat Rp1.755, naik Rp5 dibanding sehari sebelumnya. Jumlah volume saham BBTn yang diperjualbelikan sebanyak 29.348 juta senilai Rp5,165 miliar.

