Beban Keuangan Meningkat, Laba Sumber Alfaria Trijaya Turun 31,59%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Meski mencatat pertumbuhan pendapatan pada Januari-September 2015, kinerja keuangan PT Sumber Alafaria Trijaya Tbk (AMRT) kurang menggembirakan. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beban yang cukup tinggi sepanjang sembilan bulan 2015 silam.

Rupanya, manajemen belum berhasil menekan beban pokok penjualan, beban usaha, serta beban lain-lain sehingga laba AMRT terpangkas cukup dalam.

Menurut laporan keuangan per September yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/2), AMRT membukukan laba sebesar Rp220,25 miliar pada Januari-September 2015, turun 31,59% dibandingkan Rp321,95 miliar pada periode sama 2014.

Penurunan laba AMRT tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban lain-lain sebesar 23,89% menjadi Rp408,27 miliar, dari Rp329,52 miliar. Ini terdiri atas beban keuangan sebesar Rp402 miliar dan sekitar Rp5,6 miliar bagian atas rugi entitas asosiasi.

Peningkatan beban lain-lain tersebut menyebabkan laba sebelum pajak perusahaan ritel barang-barang konsumsi beraset Rp14,75 triliun per September 2015 itu ikut terpangkas sebesar 30,36% menjadi Rp272,82 miliar, dari Rp391,8 miliar per September 2014.

Uniknya, di tengah penurunan laba tersebut, pendapatan AMRT masih tumbuh sebesar 15,88% menjadi Rp35,37 triliun, dari Rp30,52 triliun per September 2014. Sebesar Rp24,59 triliun dari penjualan makanan, dan Rp10,79 triliun penjualan bukan makanan.

Bahkan harga saham AMRT pun masih naik 18,6%, sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Saham emiten ritel tersebut meningkat, dari Rp489 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp580 per unit pada 30 Desember 2015.

Pada perdagangan sesi II di BEI, Selasa (9/2) saham AMRT tercatat Rp590 per unit.