Aksi Profit Taking Investor Picu IHSG Sesi I Turun 44,523 Poin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Aksi profit taking investor terhadap sejumlah saham unggulan berkapitalisasi pasar besar mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada transaksi sesi I, Selasa (9/2) ditutup turun 44,523 poin (0,928%) menjadi 4.754,423 poin, dari 4.798,95 poin, Jumat (5/2).

Penurunan indeks siang ini antara lain disebabkan oleh merosotnya harga beberapa saham unggulan berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun.

Analis mengatakan, koreksi IHSG pada sesi pertama ini wajar karena secara teknis harga sebagian saham unggulan sudah overbought. Selain itu, lonjakan harga saham blue chips pada akhir pekan lalu yang cukup tajam juga ikut mendorong investor segera “ambil untung".

Tekanan jual pemodal tersebut lumrah di bursa saham karena bagaimanapun pelaku pasar cenderung tidak ingin kehilangan keuntungan yang tersedia di depan mata.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, terdapat 153 saham ditutup turun, sementara 77 dan 96 saham lainnya, masing-masing stagnan dan naik.

Adapun total volume saham yang berhasil diperjualbelikan pada sesi pertama Senin ini mencapai 1,856 miliar saham senilai Rp2,797 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 105.567 kali transaksi.

Tercatat, saham penyebab indeks turun pada sesi I Senin, adalah Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang harganya terpangkas Rp135 menjadi Rp3.365 per unit, disusul Bank Central Asia (BBCA) dengan penurunan harga sebesar Rp200 ke level Rp13.225 per unit, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp400 menjadi Rp11.900 per unit, dan saham Bank Mandiri (BMRI) yang harganya turun Rp250 jadi Rp10.100 per unit.