Semen Baturaja Tandatangani Kontrak Pembangunan Pabrik Baturaja II

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajemen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) bersama dengan CBMI Waskita Join Operation telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan pabrik Baturaja II senilai US$49,69 juta (setara Rp675,78 miliar) pada tanggal 2 Februarai 2016.

Demikian, dikemukakan oleh Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan SMBR dalam laporan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia BEI), Rabu (3/2). Ia mengatakan, kontrak tersebut mencakup pekerjaan untuk konstruksi sipil, instalasi, mekanikal, serta electrical.

Menurut Zulfikri, kapasitas produksi pabrik Baturaja II sebanyak 1,85 juta ton per tahun.

Rencana pembangunan pabrik baru tersebut, menurut Zulfikri, sudah disetujui oleh Dewan Komisaris SMBR pada 2 Februari 2015. Pembangunan pabrik Baturaja II sudah dimulai pada 2015 dan diperkirakan selesai dan beroperasi pada semester kedua 2017.

Zulfikri mengemukakan, total investasi pabrik baru yang berlokasi di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan itu sekitar Rp3,324 triliun. Dana dari kas sebesar Rp2,574 triliun. SMBR juga menjajaki pinjaman bank Rp750 miliar. Jika pabrik baru tersebut beroperasi, total kapasitas produksi SMBR mencapai 3,85 juta ton per tahun.

Saat ini, jelas Zulfikri, SMBR memiliki tiga pabrik semen, masing-masing di Palembang berkapasitas 350.000 ton per tahun, pabrik Baturaja dengan kapasitas produksi 1,2-1,3 juta ton per tahun. Adapun pabrik di Lampung berkapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Jika pembangunan pabrik Baturaja II rampung, SMBR memiliki empat pabrik.

Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan, pendapatan SMBR pada 2016 sebesar  Rp1,64 triliun, sekitar 12,22% lebih tinggi dibanding perkiraan pendapatan Rp1,46 triliun tahun 2015. Sementara laba perusahaan semen tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 10% menjadi Rp489 miliar, dari proyeksi Rp443 miliar tahun 2015.

Hingga perdagangan sesi II di BEI, Kamis (4/2), saham SMBR tercatat Rp319 per unit, turun Rp2 dibanding harga penutupan, Rabu (3/2) sebesar Rp319 per unit. Selama transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015, saham SMBR turun 21,69%, dari Rp378 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp296 per unit pada 30 Desember 2015.